Senin, 20 Desember 2010

Teknik Kliping Garis dan Polygon
Pemotongan poligon atau biasa disebut clipping merupakan suatu proses yang sangat penting dalam aplikasi komputer grafik. Clipping juga merupakan suatu algoritma yang kompleks. Saat ini masih banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu algoritma yang lebih baik dari yang telah ada.
Dalam gambar 2D misalnya, jika menggunakan program editing gambar, pengguna memodifikasi gambar dan melakukan perbesaran gambar melihat untuk hanya menampilkan bagian atas gambar, CPU tidak perlu melakukan perhitungan untuk memeproses perbesaran gambar bagian bawah. Dengan mengkliping gambar bagian bawah, perhitungan yg kompleks bisa dihindari sehingga program menjadi lebih cepat dan lebih ringan karena menggunakan lebih sedikit memori.
Dalam gambar 3D misalnya, gambar suatu kota di dalam komputer dapat memiliki model, tekstur, dan data shader dalam memori untuk setiap bangunan di kota itu. Tetapi sejak kamera mampu menampilkan gambar dari sudut 90° atau dari sudut pandang lain. Komputer tidak perlu mengubah, tekstur, dan bangunan yang berada di belakang objek/menghadap jauh dari kamera. Algoritma kliping memungkinkan prosese render mengabaikan semua perhitungan tersebut, dan program berjalan lebih cepat.
Teknik kliping yang baik sangat penting dalam perkembangan video game terutama untuk memaksimalkan frame rate dan kualitas visual.

Beberapa algoritma kliping yang telah ada:
Algoritma Line Kliping:
Cohen-Sutherland
Liang-Barsky
Cepat-kliping
Cyrus-Beck
Nicholl-Lee-Nicholl
Pemusnahan cepat untuk permainan samping bergulir 2D
Circle dan B-Spline kliping algoritma
Patrick-Gilles Maillot's Skripsi
Polygon kliping algoritma:
Sutherland-Hodgman
Weiler-Atherton
gVatti
Polygon Struktur kliping algoritma:
Segitiga strip dan-Quad jerat 3D Kliping Homogen (Patrick-Gilles Maillot)

Bab ini akan membahas algoritma dari Sutherland - Hodgman
Algoritma Sutherland - Hodgman Polygon Clipping melakukan kliping poligon terhadap setiap tepi sisi jendela pada gilirannya.
tampilan garis dibagi menjdi 3, yaitu:
1. Garis yang terlihat seluruhnya (fully visible) –> garis tidak perlu dipotong
2. Garis yang hanya terlihat sebagian (partially visible) –> garis yang perlu dipotong
3. Garis yang tidak terlihat sama sekali (fully invisible) –> garis tidak perlu digambar

Contoh gambar sebelum diklipping :


Gambar dibawah menunjukkan bagian-bagian yang sudah diklipping

a. Memotong bagian kiri dari window.
b. Memotong bagian atas dari window.
c. Memotong bagian kanan dari window.
d. Memotong bagian bawah dari window.
Untuk mempermudah perhitungan, kami memperpanjang potongan sisi persegi panjang dan membaginya menjadi sembilan daerah. Setiap daerah diberi kode 4-bit deteermined oleh dimana daerah tersebut terletak sehubungan dengan halfplanes luar tepi klip-persegi panjang. Setiap bit pada outcode diatur baik 1 (benar) atau 0 (false), sedangkan 4 bit dalam kode sesuai dengan kondisi berikut:
Bit 1 : sisi luar dari window, dan berada di bagian atas garis
Y > Ymax
Bit 2 : sisi luar dari window, dan berada di bagian bawah garis
Y <> Xmax
Bit 4 : ssi luar dari window, dan berada di bagian kiri garis
X <> xmax
0 apabila x ≤ xmax
2
B
1 apabila y <> ymax
0 apabila y ≤ ymax



Cara Menghitung Intersections
Asumsikan bahwa kita akan mengkliping sebuah polgon dengan simpul di (x1, y1) dan (x2, y2) terhadap jendela klip dengan simpul di (xmin, ymin) dan (Xmax, ymax).

Lokasi (IX, IY) dari tepi persimpangan dengan sisi kiri jendela adalah:
IX = xmin
IY = kemiringan * (xmin-x1) + y1, di mana kemiringan = (y2-y1) / (x2-x1)\
Lokasi perpotongan dari sisi kanan jendela adalah:
IX = Xmax
IY = kemiringan * (Xmax-x1) + y1, di mana kemiringan = (y2-y1) / (x2-x1)
Lokasi perpotongan dari sisi atas jendela adalah:
IX = x1 + (ymax - y1)
IY = ymax
Lokasi perpotongan dari sisi bawah jendela adalah:
IX = x1 + (ymin - y1)
IY = ymin

Dibawah ini adalah contoh kasus dalam bentuk segitiga :

Untuk mempermudah pengerjaan, penghitungan koordinat potongnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian atas, kiri, dan kana.
Perpotongan bagian atas
Untuk titik A(0,5) terhubung oleh edge AB dan AC. Sehingga vertex yang terlibat adalah C(-5,2) dan B(5,-2). Sehingga perhitungannya :


Untuk perpotongan antara vertex A dan C adalah:
IY=Ymax=3
slope = (y2-y1)/(x2-x1)=(-2-5)/(5+0)=7/-5=-1.4
IX =(ymax-y1) /slope + x1= ((3-5) / (-1.4)) + 0 = 1.42 + 0 = 1.42
Sehingga didapat titik baru yaitu (1.42, 3)

Untuk perpotongan antara vertex A dan B adalah:
IY=Ymax=4
slope = (y2-y1)/(x2-x1)=(-2-5)/(-5+0)=-7/-5= 1.4
IX =(ymax-y1) /slope + x1= ((3-5) / (1.4)) + 0 = -1.42 + 0 = -1.42
Sehingga didapat titik baru yaitu (1.42, 3)

Perpotongan bagian kanan
Untuk titik B(5,2) terhubung oleh edge BA dan BC. Sehingga vertex yang terlibat adalah A(0,5) dan C(-5,-2). Sehingga perhitungannya :

Untuk perpotongan antara vertex B dan A adalah:
IX=Xmax=4
slope = (y2-y1)/(x2-x1) = (5-(-2))/(0-5) = 7/-5 = -1.4
IY =(xmax-x1) *slope + y1= ((4-5) *(-1.4)) + (-2) = 1.4 + -2 = -0.6
Sehingga didapat titik baru yaitu (4,-0.6)

Untuk perpotongan antara vertex B dan C adalah:
IY=Xmax=4
slope = (y2-y1)/(x2-x1) = (-2-(-2))/(-5-5) = 0/-10 = 0
IY =(xmax-x1) *slope + y1= ((4-5) *(0)) + (-2) = 0 + -2 = -2
Sehingga didapat titik baru yaitu (4,2)

Perpotongan bagian kiri
Untuk titik B(5,2) terhubung oleh edge BA dan BC. Sehingga vertex yang terlibat adalah A(0,5) dan C(-5,-2). Sehingga perhitungannya :

Untuk perpotongan antara vertex C dan A adalah:
IX=Xmin=-4
slope = (y2-y1)/(x2-x1) = (5-(-2))/(0+) = 7/5 = 1.4
IY =(xmin-x1) *slope + y1= ((-4 + 5) * (1.4)) + (-2) = 1.4 + -2 = -0.6
Sehingga didapat titik baru yaitu (-4,-0.6)

Untuk perpotongan antara vertex C dan B adalah:
IY=Xmin=-4
slope = (y2-y1)/(x2-x1) = (-2-(-2))/(-5-5) = 0/-5 = 0
IY =(xmax-x1) *slope + y1= ((4-5) *(0)) + (-2) = 0 + -2 = -2
Sehingga didapat titik baru yaitu (-4,-2)

Rabu, 06 Oktober 2010


BlankOn Sajadah

BlankOn Sajadah adalah salah satu racikan (varian) BlankOn Linux yang memuat berbagai perangkat lunak Islami. Paket-paket yang disertakan antara lain pengingat waktu sholat dan arah kiblat, Al Qur'an terjemah dan suara tartil online, ensiklopedi dan penampil ebook hadis dan kitab, kalender Hijriyah, aplet penampil doa-doa, aplikasi melihat tata surya / planetarium, penyaring konten negatif, dan dukungan penulisan huruf arab.

Informasi selengkapnya silahkan kunjungi sajadah.blankonlinux.or.id

Selasa, 06 Juli 2010

Distro Paling Bagus

Bukan sekali dua saya menerima pertanyaan seperti diatas dan jawaban saya selalu seragam. Meski saya saat ini menjadi ketua Komunitas openSUSE Indonesia, saya sedapat mungkin menghindari pilihan "Distro Linux paling Bagus". Bahwa saya sambil berseloroh bilang, "Kamu tanya distro Linux yang bagus pada openSUSE guy (ingat, guy, bukan gay, hehehe...), ya tentu saja jawabannya sudah bisa diprediksi..."

Mengapa saya memilih untuk menghindari penunjukan distro tertentu sebagai distro terbaik meski saya fans berat openSUSE ?

Karena berdasarkan pengalaman, Memilih distro Linux paling bagus adalah soal preferensi pribadi masing-masing, sama seperti halnya kita memilih pacar. Bagus dan cakep kata saya belum tentu demikian kata orang lain. Memang ada wanita yang diakui banyak orang sebagai wanita cantik, ini mirip dengan distro Linux yang populer.

Jika masih memilih distro Linux yang paling cocok, pilihlah dengan bebas. Jika distro tersebut bagus menurut anda namun penggunanya sedikit, tak masalah. Linus Torvalds waktu memulai ide pembuatan Linux tidak memiliki pretensi bahwa Linux akan menjadi sesuatu yang besar dan banyak penggunanya.

Ada yang bilang, pilihlah Linux dengan pengguna yang banyak, agar, bila kita ingin bertanya, kita mudah mendapat jawaban. Ini ide yang baik tapi tidak mutlak. Ubuntu sebelum berkembang seperti sekarang tentu saja masih sedikit penggunanya. Kalau orang-orang Ubuntu saat itu memilih distro yang penggemarnya banyak, tentu mereka memilih Red Hat atau SUSE atau Debian atau Slackware yang sudah terlebih dahulu ada. Kalau orang-orang Ubuntu berpikir untuk menggunakan distro yang sudah banyak penggunanya, Ubuntu mungkin tidak akan sepopuler sekarang.

Kawan-kawan saya di Ubuntu Indonesia saya yakin memulai organisasi dengan jumlah member yang sedikit. Karena mereka militan dan menikmati kesenangan dengan Ubuntu, mereka melakukan promosi dengan suka rela. Lama-lama, penggunanya semakin besar dan trend kenaikan penggemarnya menjadi bola salju.

Hal yang mirip berlaku pada openSUSE Indonesia. Waktu memulainya, saya ditanya, "Vai, kenapa nggak pakai distro yang banyak digunakan orang di Indonesia ?". Alasannya, karena saya senang menggunakan openSUSE dan saya tidak memiliki masalah serius selama menggunakan openSUSE baik dirumah maupun dikantor. Andaikan pengguna openSUSE di Indonesia hanya saya sendiri, saya akan tetap jalan terus.

Kini openSUSE Indonesia sudah memiliki member ribuan dan member ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan calon-calon pengguna Linux di Indonesia.

Jadi, pilihlah Linux sesuai dengan hati dan keperluan. Kalau perlu, gunakan beberapa distro Linux dan ambil benefit dari masing-masing. Bukan sesuatu yang aneh jika DNS server dan File Server berjalan dengan Ubuntu, Mail server dalam bentuk Zimbra berjalan pada openSUSE, Proxy dengan Fedora dan Repositori server dengan Debian. Jika anda cocok dengan PCLinuxOS, atau dengan Zencafe, atau dengan Blankon, gunakan saja. Pindah dari satu distro ke distro lain bukanlah sesuatu yang sulit. Adaptasinya hanya memerlukan waktu yang singkat dibandingkan jika kita pindah rumah :-P

Meski fans berat openSUSE, saya menikmati feature-feature dan keunggulan terbaru dari masing-masing distro. Jika perlu, saya bisa mencoba mengaplikasikannya pada openSUSE sehingga persaingan antar distro pada akhirnya akan membawa benefit pada Linux secara keseluruhan.

Posted by Muhammad Rivai Andargini in Migrasi Windows ke Linux Comments: (15) Trackbacks: (0)
Random Entry: Quick Link : Persiapan Akhir Syuting Film Cheng Ho
< Aktivasi Multimedia pada openSUSE 11.0 | Rsync, Fasilitas Salin Data Multi Fungsi dan Mudah Dikonfigurasi >

Trackbacks
Trackback specific URI for this entry

No Trackbacks

Comments
Display comments as (Linear | Threaded)

Jawabnya gampang, yg sama dengan yang dipakai Tukang IT terdekat yang bisa ditanyain secara gratis kalo ada masalah....hehehe....
#1 Dedhi on 2008-07-01 22:41 (Reply)
Yang pasti kalo linux adalah harus dicobain sendiri per distronya. Nanti pasti ketemu distro yang disukai.

Misalnya saya, gak suka ubuntu, tapi suka banget linuxmint padahal linuxmint turunan ubuntu.

Atau kemaren pake CentOS 5.2 untuk server, karena keracunan bos vavai :p jadi nyobain OpenSuse 11.0 sekarang
#2 gadjah.net (Homepage) on 2008-07-01 23:58 (Reply)
setuju, mas.
pake ubuntu karena belum nyoba openSUSE...

hehehe...
#3 caktopan (Homepage) on 2008-07-02 02:48 (Reply)
desktop = open suse
server = red hat

:x (keluar gag yah emoticon jatuh cintanya)
#4 rendy (Homepage) on 2008-07-02 19:09 (Reply)
Apapun Linuxnya, minumnya teh botol sosro :-D
#5 Linux Distro (Homepage) on 2008-07-02 20:00 (Reply)
Yupp bener para linuxer semua itu bagus bagi diri kita sendiri top buat linuxer yang paling bagus adalah distro yang sedang kita pake jadi untuk menilai distronya mesti kita coba yang lain baru bisa kita nilai masing2.
salam linux
#5.1 celovic (Homepage) on 2009-05-15 09:25 (Reply)
Wah, gentoo ga dijrengjrengin di atas euy...
#6 Jay (Homepage) on 2008-07-03 04:40 (Reply)
Benar, hal ini saya pake. Dari tahun 2000 saya mencoba berbagai macam distro. Bahkan distro dengan nama yang aneh seperti Momonga dsb...

Tapi sampai saat ini ada 3 distro yang intens saya gunakan. yaitu Ubuntu, Mandriva, dan openSUSE.

Saat ini dikantor saya menggunakan, Ubuntu 7.10 Server sebagai LDAP + PDC + file Server. Mandriva sebagai Proxy + dhcp + firewall. FreeBSD 7.10 untuk mail server. dan tentu openSUSE 11.0 di desktop saya :-D

So semua harus dicicipi baru tau bagaimana rasanya :-D
#7 Atha (Homepage) on 2008-07-05 00:44 (Reply)
Artikel yang bagus
sebelumnya salam kenal mas vavai (kebetulan gak sengaja nemu site mas!)..permisi mampir baca2 ya.
sebenernya itu pertanyaan yang juga sering saya dengar dari temen2 yang mulai beralih dari windows dan belajar menggunakan linux.saya sendiripun awalnya juga sempet melontarkan pertanyaan seperti itu pada temen yang lebih jago pake linux.
tapi Alhamdulillah kesininya saya menyadari bahwa itu pertanyaan yang sangat sangat relatif dan kurang pas untuk ditanyakan.seperti anda bertanya?"cantik mana istri km dengan angelina jolie?atau ganteng mana anak kamu dengan brad pitt?"
bagi saya linux,UNIX,mac,windows adalah sebuah tools yang berguna buat beri solusi terhadap permasalahan komputasi kita.perdebatan mengenai mana yang terbaik,mana yang layak dipilih adalah sebuah kesia-siaan belaka.semuanya sesuai dengan keperluan masing-masing dan kecocokan masing-masing.yang black hat bisa saja make backtrack,yang admin jaringan mungkin pilih Sun solaris,yang seneng browse bisa make openSuse.dll.
saya sendiripun memakai macintosh karena emang sudah terbiasa dan nyaman dengan OS ini.dan begitu juga mungkn dengan mas vavai dengan openSuse-nya.

Salam mac.

www.ditoyudistira.co.nr
#8 dito yudistira (Homepage) on 2008-07-05 06:41 (Reply)
sori om, kayaknya kurang setuju deh.
penilaian terbaik haruslah diukur dr berbagai parameter yg dpt di pertanggungjawabkan. kalo masalah like and dislike itu gak jawab permasalahan di atas. kalo pertanyaannya di ganti jd 'linux apa yg paling co2k?' baru masalah preferensi pribadi berbicara.
namun karna semua linux brasal dr sumber yg sama memang akan sulit mencari linux yg unggul scr mutlak.
mode sok pinter=on
#9 adnan on 2008-07-05 08:29 (Reply)
kalo menurut aku sehh distro yang paling bagus tuch distro yang cocok bagi kita sendiri bukan karena banyak pengunanya atau bukan hehehheh. kalo aku sendiri lebih nyaman pake linux turunannya debian cos mudah cari2 paket2 pendukungnya n dah terbiasa hehehehh
#10 kecrexz (Homepage) on 2008-07-09 22:16 (Reply)
bang vavai, artikel abang kayaknya di aggregat di situs ini

http://lugi.or.id/?p=20

tapi gak ada trackback dan nama abang sebagai penulisnya, is this ok ?
#11 kiki ahmadi (Homepage) on 2008-08-03 20:03 (Reply)
Kalau aku sih yang enak pake ubuntu...
gampang.
#12 Tri (Homepage) on 2009-03-16 04:18 (Reply)
Selama ini saya menggunakan CentOS sbg server dan ubuntu sebagai desktop, hati kecil saya mengajak untuk melirik ke OpenBSD dan juga slackware, tapi apa daya saya masih setia. Mencoba 2 distro itu pernah, tapi untuk mendalaminya masih belum.
CentOS merupakan cinta pertama saya di linux, jadi whatever forever CentOS lah yau...
#13 pnyet (Homepage) on 2009-04-13 21:35 (Reply)
kalo saya menggunakan ubuntu sabili,mantap untuk yg muslim, tapi untuk server saya menggunakan ubuntu 9 Jaunty J....sampek saat ini masih belum ada masalah....
#14 raden (Homepage) on 2009-10-07 20:54 (Reply)

http://www.vavai.com

Senin, 05 Juli 2010

BLANKON LINUX

BlankOn Linux adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Komunitas Ubuntu Indonesia demi menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia.

Dengan menghadirkan filosofi, kemudahan, dan kehandalan yang ditawarkan Ubuntu Linux sebagai distribusi aslinya, BlankOn Linux dikembangkan secara terbuka dan bersama-sama untuk menghasilkan distro Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran dan pemerintahan.

Logo Linux BlankOn
Asal Usul

BlankOn adalah tutup kepala khas beberapa suku/budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain.

BlankOn juga berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1) atau topi digital (modern) dengan tampilan klasik (kuno). Arti lain kata BlankOn adalah perubahan dari blank (kosong) menjadi on (menyala atau berisi).

Arti filosofi BlankOn adalah harapan agar pengguna distro BlankOn berubah dari belum sadar (kosong) menjadi sadar (berisi) bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan skill di bidang TI, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.

Logo Linux BlankOn lama
Pengembang Linux BlankOn

Linux BlankOn merupakan salah satu karya YPLI yang dilisensikan sebagai milik masyarakat umum (GNU/GPL). YPLI dengan BlankOn-nya dijadikan studi kasus oleh badan dunia UNDP dan UNESCO sebagai contoh sukses pemanfaatan FOSS di berbagai belahan dunia. BlankOn rilis pertama (versi 1.0 dan 1.1) berbasiskan distro linux Fedora. BlankOn versi 2 (Konde), 3 (Lontara), 4 (Meuligoe), 5 (Nanggar), dan seterusnya berbasiskan distro Ubuntu. Pengembangan BlankOn 2 dan seterusnya berkoordinasi dengan komunitas Ubuntu Indonesia.
Versi / Catatan Rilis Linux BlankOn
BlankOn 1.0

Nama kode : Bianglala
BlankOn 2.0

Nama kode : Konde � Dirilis 15 November 2007
BlankOn 3.0

Nama kode : Lontara � Dirilis 27 April 2008
BlankOn 4.0

Nama kode : Meuligoe � Dirilis 15 November 2008

BlankOn 4.0 Meuligoe yang menggunakan kata �Meuligoe� sebagai nama kodenya, dibuat dengan menggunakan Ubuntu Intrepid Ibex (8.10) sebagai basis utamanya.

Kata Meuligoe (cara baca: meu-ligo) berdasarkan kutipan resmi Kamus Bahasa Aceh merupakan tempat kediaman, atau bangunan tambahan yang terdapat pada bangunan utama, yang biasanya terdapat di bagian paling depan dari sebuah bangunan (teras) tanpa dinding dengan tiang pilar yang banyak, yang fungsi utamanya untuk memuliakan tamu yang berkunjung, dan juga bisa digunakan sebagai tempat bertukar pikiran (Sumber: Bukhari Daud dan Mark Curie). Meuligoe kadang juga bisa diartikan sebagai istana. Namun ada juga yang mengistilahkan Meuligoe sebagai pendopo. Dari sumber yang bisa dipercaya mengatakan Meuligoe itu memiliki arti mahligai, dipakai sebagai sebutan untuk Istana Aceh (Meuligoe Aceh), yang sebelumnya disebut Darut Donya.

BlankOn 4.0 Meuligoe memiliki dua varian untuk dapat menjangkau pengguna komputer dari tipe mutakhir hingga para pengguna komputer lama yang memiliki keterbatasan. Varian-varian tersebut diberi nama Standar dan Minimalis. BlankOn 4.0 Meuligoe memiliki dua alternatif instalasi yaitu Live CD dan alternate (instalasi dalam mode teks).
Fitur BlankOn 4.0

Umum :

* Menggunakan basis Ubuntu 8.10 dengan ribuan perangkat lunak yang tersedia pada repositori dalam jaringan.
* Linux kernel 2.6.27, GNOME 2.24, GIMP, Inkscape, Gnucash dan masih banyak lagi.
* Antarmuka pengguna yang menggunakan Bahasa Indonesia.
* Dukungan multimedia yang lebih baik, Anda dapat langsung memutar mp3 dan DVD sesaat selesai menginstal BlankOn 4.0.
* Tema dan tampilan grafis yang khas Indonesia.
* Menggunakan memori swap virtual dengan modul kernel compcache yang memungkinkan LiveCD berjalan mulus walau RAM terbatas

Versi Standar

* OpenOffice.org 2.4
* Peramban web Firefox 3
* Program surat elektronik Evolution

Versi Minimalis

* Abiword dan Gnumeric untuk aplikasi perkantoran
* Peramban web Epiphany
* Program surat elektronik Thunderbird
* Program peramban Wikipedia tanpa jaringan Daluang (tahap ujicoba).

BlankOn 5.0

Nama kode : Nanggar - Dirilis 16 Juni 2009

Nama �Nanggar� diambil dari bahasa batak yang mempunyai arti �Palu�. Beberapa fitur khas baru yang dibawa oleh Nanggar di antaranya adalah Desktop Berkonteks yang dikembangkan oleh Tim Pengembang BlankOn, yang mampu mengganti tema serta gambar latar desktop sesuai jam komputer atau kondisi cuaca yang sedang berlaku saat itu.

Fitur khas lain pada BlankOn Nanggar adalah edisi terkini proyek Aksara Nusantara yang memersembahkan kemampuan menulis dan menayangkan teks dalam aksara Batak Toba.
Fitur BlankOn Nanggar:

* Desktop Berkonteks + GNOME 2.26
* Program Perkantoran: OpenOffice 3.0.1, GNUCash
* GIMP 2.6.6
* Inkscape 0.46
* Peramban Web Firefox 3.0
* Kernel 2.6.28
*

Fitur BlankOn Nanggar Minimalis:

* Desktop LXDE 0.3.2.1
* Program Perkantoran: AbiWord 2.6.6, GNUmeric 1.8.4, GNUCash 2.2.6
* GIMP 2.6.6
* Inkscape 0.46
* Peramban Web Epiphany 2.26
* Kernel 2.6.28

Screenshot

Tampilan Screenshot Linux BlankOn
Linux BlankOn Video

Referensi :
http://blankonlinux.or.id/
http://www.ypli.or.id/

Read more: http://www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnews&id=74&title=Linux%20BlankOn#ixzz0ssOwkEIp

Selasa, 29 Juni 2010

Aurora Sistem Operasi Linux Untuk Netbook Dulunya Bernama EeeBuntu




Pemilik Eee PC yang telah menggunakan  Linux untuk netbook mereka mungkin telah mendengar EeeBuntu Linux sebelumnya, yang merupakan salah satu distro linux yang populer untuk netbook. Awalnya eeebuntu berbasis pada Ubuntu Linux, tapi telah beralih menggunakan Debian Linux sebagai basis (meskipun Ubuntu juga berbasis Debian).

Perubahan terbesar baru-baru ini adalah bahwa pembuat EeeBuntu telah mengubah nama distro untuk Aurora,  terutama karena tidak lagi didasarkan pada Ubuntu. Versi pertama dari Aurora akan diluncurkan dengan desktop open source GNOME, bersama dengan Firefox sebagai browser web default. Perangkat lunak lain termasuk adalah Thunderbird untuk email, Pidgin untuk instant messaging, OpenfOffice.org, dan bercicit. Aurora tersedia sebagai download gratis di : http://www.auroraos.org/

Jumat, 16 April 2010

Dual Boot SuSE 10.0 dengan Xandros 3.0.2


Baru-baru ini saya sengaja men-dual boot-kan komputer saya dengan Xandros dan SUSE. Alasannya saya mengalami kesulitan dalam memutar beberapa format audio & video di SUSE 10.0 (terutama video MPEG, WMV, AVI,dan WMA), dan beberapa format audio dan video tersebut bisa saya nikmati di Xandros (dengan tambahan sedikit waktu untuk mengkonfigurasi SC tentunya) sementara saya agak malas men-download plugin-plugin dan codec dari internet. Maklum koneksi internet disini kadang cukup lambat. So, akhirnya petualangan pun dimulai.

Pertama saya menginstal Xandros terlebih dulu baru menginstal SUSE, karena saya berpikir pasti akan lebih mudah mengatur dual booting di SUSE (Sebelumnya tentu saja saya sedikit merombak partisi HD dan mem-backup data). Setelah SUSE 10.0 sukses terinstal, saya pun mencoba melakukan perombakan bootloader LILO di SUSE dengan YAST. Namun hasilnya justru diluar dugaan, GAGAL. dengan tanpa patah semangat saya pun mencoba mengganti bootloader SUSE dengan GRUB, dan saya masukkan parameter kernel dan ramdisk. Hasilnya instalasi GRUB berhasil, tapi sayang saya GAGAL loading ke Xandros.

Sedikit bingung, tapi tetap penasaran, saya mulai membaca berbagai referensi, (baik yg membahas SUSE maupun distro lainnya), tentang cara melakukan dual booting sesama Linux, saya akhirnya tahu bahwa saya harus terlebih dahulu melihat konfigurasi bootloader pada Xandros. Karena Xandros menggunakan LILO , saya melakukan mounting partisi Xandros, kemudian saya kembalikan bootloader SUSE ke LILO.

Saya pun sempat mencoba konfigurasi LILO secara manual namun sekali lagi gagal. Akhirnya saya pun kembali menggunakan YAST, ternyata kali ini BERHASIL. Saya pun berhasil loading ke Xandros.

Usut punya usut ternyata pada awal-awal saya gagal melakukan konfigurasi ulang LILO karena ada beberapa parameter di file /etc/lilo.conf di Xandros yang belum saya masukkan (karena belum saya lihat) saat mengkonfigurasi dengan YaST. selain itu tampaknya saya agak nekat waktu menggunakan GRUB di SUSE, padahal Xandros menggunakan LILO. Saya sendiri tidak tahu apakah memang harus menggunakan bootloader yg sama atau tidak (yang jelas saya gagal waktu menggunakan bootloader yg berbeda).

Kini saya pun bisa menikmati Baik Xandros maupun SuSe, yang saya gunakan sesuai kebutuhan. Di mana Xandros lebih banyak saya gunakan untuk keperluan multimedia dan keperluan yg agak ringan. Selain tentu saja jika
ada saudara atau kerabat yg ingin meminjas komputer, akan saya sarankan untuk menggunakan Xandros yg lebih mirip MS Windows.

Kamis, 15 April 2010

Tips Membuat user baru

Setelah anda login sebagai root atau masuk
terminal root
Kode: [Pilih]
root@ubuntu:/home/ubuntu # adduser namauserHasilnya :
Kode: [Pilih]
Adding user `namauser'...
Adding new group `namauser' (1001).
Adding new user `namauser' (1001) with group `namauser'.
Creating home directory `/home/namauser'.
Copying files from `/etc/skel'
Enter new UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd: password updated successfully
Changing the user information for namauser
Enter the new value, or press ENTER for the default
Full Name [ ]: namauser siapa aja
Room Number [ ]: 123
Work Phone [ ]: 83746210
Home Phone [ ]: 34589122
Other [ ]: 23801234
Is the information correct? [Y/N] Y

Sabtu, 13 Februari 2010

Macam-Macam Linux

Daftar distribusi Linux
Distribusi-distribusi Linux dapat dikategorikan berdasarkan sistem manajemen paket, bebas dan tidak, tujuan pembuatan, perangkat lunak dasar yang digunakan, dan lain sebagainya.





[sunting] Distribusi bebas berbasis Debian
64Studio
Adamantix
Amber Linux
BeatrIX
Bonzai Linux
Debian
Debian-BR-CDD
DeveLinux
Elive
Finnix
GenieOS
Gnoppix
Guadalinex
Hiweed
Kalango
Kanotix
Knoppix
Kuliax (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Kurumin
LinEx
Loco Linux
MeNTOPPIX
Morphix
NepaLinux
PingOO
Skolelinux
Sun Wah RAYS LX
Symphony OS
Ubuntu
BlankOn Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Dewalinux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Briker (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Edubuntu
Kubuntu
Xubuntu
De2
Xandros
Zen Linux

[sunting] Distribusi berbasiskan RPM
aLinux
ALT Linux
Annvix
Ark Linux
ASPLinux
Aurox
Berry Linux
BLAG Linux and GNU
BlankOn versi pertama (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Caixa Mágica
cAos Linux
CentOS
Cobind
Conectiva
EduLinux
Engarde Secure Linux
Fox Linux
IGOS Nusantara (sebuah distro linux yang dikembangkan Indonesia)
Linux Mobile System
Magic Linux
Mandriva Linux (dahulu bernama Mandrake Linux)
NOPPENLINUX
PCLinuxOS
PCQLinux2005
PLD Linux Distribution
QiLinux
Red Hat Linux:
Fedora Core
Red Flag Linux
Scientific Linux
Vine Linux
White Box Enterprise Linux
Yellow Dog Linux
Sesco Linux: A secure Linux distribution, solely recompiled from the source distributed under GPL by Sesco information Systems Inc., (in RPM-based distributions).
SUSE Linux
Tinfoil Hat Linux
Trustix
Ulteo
YOPER ("Your Operating System")

[sunting] Distribusi bebas berbasis Slackware
AliXe
Austrumi
BackTrack
Bluewhite64 Linux
CD Forum Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
College Linux
Cytrun Linux
DARKSTAR
DeepStyle
easys GNU/Linux
Frugalware
Hardened Linux
Kate OS
MooLux
Plamo Linux
SLAX
Sauver
Singkong Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Slackintosh
Slackware
Slamd64
Splack Linux
targeT Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
TopologiLinux
Truva Linux
Ultima Linux
Vector Linux
Wolvix
0x7F GNU/Linux
ZenCafe Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
Zenwalk Linux (dulu MiniSlack)

[sunting] Distribusi bebas berbasis lainnya
Distribusi-distribusi Linux berikut ini memakai sistem manajemen paket sendiri, gabungan atau tidak sama sekali

Arch Linux (dengan sistem manajemen paket Pacman)
Coyote Linux (distro Router/firewall)
CRUX (menggunakan manajemen paket berbasis tar.gz yang sederhana, BSD-style initscripts)
DD-WRT (embedded firewall)
DeLi Linux (kombinasi Slackware dan CRUX)
Devil-Linux (distro firewall/router/server)
DSLinux (Linux untuk Nintendo DS)
dyne:bolic (instalasi software baru cukup dengan menyalin [copy] ke direktori tertentu)
Familiar Linux (distro untuk iPAQ handhelds)
Fli4l (distro yang muat dalam satu floppy disk)
Foresight Linux (menggunakan sistem manajemen paket Conary)
FREESCO (router)
GeeXboX (media center)
GoboLinux (manajemen paket sendiri yang menggunakan symlink)
Hikarunix (distro khusus untuk main Go)
IPCop (distro Router/firewall)
iPodLinux (linux untuk Apple iPod berbasis µCLinux kernel)
Jlime (distro untuk HP Jornada 6xx dan 7xx dan NEC MobilePro 900(c) handhelds)
Lunar Linux (distro berbasis source code)
MCC Interim Linux (mungkin ini distro Linux pertama; dibuat oleh Manchester Computing Centre di bulan February 1992)
MkLinux distro untuk PowerPC, menjalankan Linux kernel sebagai server di atas Mach microkernel)
Mobilinux (buatan Montavista untuk smartphones)
MontaVista Linux (embedded systems distro buatan MontaVista Software)
NASLite (distro floppy-disk untuk menjalankan perangkat Network Attached Storage / NAS)
Nitix (autonomic server buatan Net Integration Technologies Inc.)
OpenWrt (embedded firewall)
Pardus (buatan Turki; menggunakan sistem manajemen paket PISI, dan COMAR configuration framework)
PS2 Linux (distro Sony Computer Entertainment unuk PlayStation 2 video game console)
Puppy Linux (sistem manajemen paket PetGet dan DotPup; tapi mulai versi 3 juga bisa menggunakan paket Slackware)
Rocks Cluster Distribution (untuk computer cluster = gabungan beberapa komputer menjadi satu super komputer)
rPath (menggunakan sistem manajemen paket Conary)
Sentry Firewall (firewall, server sistem)
SliTaz GNU/Linux
Smallfoot
SmoothWall (router/firewall)
Softlanding Linux System (salah satu distro tertua, dibangun tahun 1992-1994; basis awal Slackware)
Sorcerer (berbasis source code)
Source Mage GNU/Linux (berbasis source code)
Tinfoil Hat Linux (distro floppy-disk)
tomsrtbt (root boot disk)

Kamis, 04 Februari 2010

Sejarah linux

Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC.Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux.


Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apa pun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dan gratis. Pada Oktober 5 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds "d i j el a s k a n s e b a g a i “ s e e k o r p e n g u i n y a n g me n g g e ma s k a n d a n r a ma h , y a n g k e k e n y a n g a n s e t e l a h ma k a n b a n y a k i k a n h e r i n g ” .


Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dsb) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan